A. Pengertian Ghazwul Fikri (GF)
Ø Secara Bahasa
Ghazwul Fikri terdiri dari dua suku kata yaitu Ghazwah dan Fikr. Ghazwah berarti serangan, serbuan atau invansi. Sedangkan Fikr berarti pemikiran. Jadi, menurut bahasa Ghazwul Fikri adalah serangan atau serbuan didalam qital (perang) atau Ghazwul Fikri secara bahasa diartikan sebagai invansi pemikiran.
Ø Secara Istilah
Secara istilah, Ghazwul Fikri
adalah penyerangan dengan berbagai cara terhadap pemikiran umat islam
guna merubah apa yang ada didalamnya sehingga tidak lagi bisa
mengeluarkan darinya hal – hal yang benar karena telah tercampur aduk
dengan hal – hal yang tidak islami.
B. Makna Invansi Pemikiran (Ghazwul Fikri (GF))
Invansi / serangan pemikiran atau dalam bahasa arab dinamakan ghazwul fikri dan dalam bahasa inggris disebut dengan brain washing, thought control, menticide
adalah istilah yang menunjukkan kepada suatu program yang dirancang dan
dilaksanakan secara sistematis dan terstruktur oleh musuh – musuh islam
untuk melakukan pendangkalan pemikiran dan cuci otak kepada kaum
muslimin. Hal ini mereka lakukan agar kaum muslimin tunduk dan mengikuti
cara hidup mereka sehingga melanggengkan kepentingan mereka untuk
menjajah / mengeksploitasi sumber daya milik kaum muslimin.
C. Kelebihan – Kelebihan Invansi Pemikiran (Ghazwul Fikri (GF))
Invansi pemikiran atau ghazwul fikri
(GF) dilakukan oleh para musuh islam dengan pertimbangan – pertimbangan
bahwa dibandingkan dengan melakukan peperangan militer atau fisik, maka
ghazwul fikri (GF) memiliki kelebihan – kelebihan sebagai berikut :
Aspek
|
Perang Fisik
|
Ghazwul Fikri
|
Biaya
|
Sangat mahal
|
Murah dan dikembalikan
|
Jangkauan
|
Terbatas di front
|
Sampai ke rumah - rumah
|
Obyek
|
Obyek merasakan
|
Sama sekali tidak merasa
|
Dampak
|
Mengadakan perlawanan
|
Menjadikan idola
|
Persenjataan
|
Senjata berat
|
Slogan, teori, iklan
|
D. Sejarah Ghazwul Fikri (GF)
Sejarah Ghazwul Fikri (GF)
sudah ada setua umur manusia, makhluk yang pertama kali melakukannya
adalah iblis laknatullah ketika berkata kepada Adam as., “ Sesungguhnya Allah melarang kalian memakan buah ini supaya kalian berdua tidak menjadi malaikat dan tidak dapat hidup abadi. “ (Q.S.Al – A’Raaf:20)
Dalam
perkataannya ini iblis tidak menyatakan bahwa Allah tidak melarang
kalian…karena itu akan bertentangan dengan informasi yang telah diterima
oleh Adam as., tetapi iblis mengemas dan menyimpangkan makna perintah
Allah SWT. Sesuai dengan keinginannya, yaitu dengan menambahkan alas an
pelarangan Allah yang dibuat sendiri. Iblis tahu bahwa Adam as tidak
punya pengetahuan tentang sebab tersebut. Demikianlah para murid – murid
iblis dimasa kini selalu berusaha melakukan ghazwul fikri
dengan menyimpangkan fakta dan informasi yang ada sesuai dengan maksud
jahatnya. Setan melakukannya dengan cara yang sangat halus dan licin.
Akibatnya, hanya orang – orang yang dirahmati Allah SWT yang mampu
mengetahuinya.
E. Bidang – Bidang Yang di serang
1. Pendidikan
Pendidikan
adalah aspek penting yang menentukan maju atau mundurnya suatu bangsa.
Oleh sebab itu, bidang pendidikan merupakan target utama dari ghazwul fikri (GF). Ghazwul fikri
(GF) yang dilakukan dibidang pendidikan, diantaranya dengan membuat
sedikitnya porsi pendidikan agama di sekolah – sekolah umum (hanya 2 jam
sepekan).
Hal
ini berdampak fatal pada fondasi agama yang dimiliki oleh para siswa.
Dengan lemahnya basis agama mereka, maka terjadilah tawuran, seks bebas
pelajar yang meningkatkan AIDS, penyalahgunaan narkoba, vandalism, dan
sebagaimananya. Ini adalah dampak jangka pendek.
Sedangkan
dampak jangka panjangnya lebih berbahaya, yaitu rendahnya kualitas
pemahaman agama para calon pemimpin bangsa dimasa depan. Ghazwul fikri
(GF) lainnya dibidang ini adalah pada teknis belajarnya yang campur
baur antara pria dan wanita yang jelas tidak sesuai dan banyak
menimbulkan pelanggaran terhadap syariat.
2. Sejarah
Sejarah
yang diajarkan perlu ditinjau ulang dan disesuaikan dengan semangat
islam. Materi tentang sejarah dunia dan ilmu pengetahuan telah ghazwul fikri (GF)
habis – habisan sehingga hamper tidak ditemui sama sekali pemaparan
tentang sejarah para ilmuan islam dan sumbangannya dalam perkembangan
ilmu pengetahuan.
Dalam
sejarah yang dibahas hanyalah ilmuan kafir yang pada akhirnya membuat
generasi muda menjadi silau dengan tokoh – tokoh kafir dan minder
terhadap sejarahnya sendiri. Ketika berbicara tentang sejarah islam, di
benak mereka hanyalah terbayang sejarah peperangan dengan pedang dan
darah sebagaimana yang selalu digambarkan dalam kaca mata barat.
Hal
ini lebih diperparah dengan sejarah nasional dan penamaan perguruan
tinggi, gedung – gedung, perlambangan, penghargaan dan pusat ilmu
lainnya dengan bahasa Hindu Sanksekerta, sehinga semakin hilanglah
mutiara kegemilangan islam dihati para generasi muda.
3. Ekonomi
Ghazwul fikri (GF)
yang terjadi dibidang ekonomi adalah konsekuensi dari motto ekonomi
yaitu, mencari keuntungan sebesar – besarnya dengan pengorbanan sekecil –
kecilnya. Ketika motto ini ditelan habis – habisan tanpa dilakukan
filterisasi, maka tidak lagi memperhatikan halal atau haram, yang
penting adalah bagaimana supaya untung sebesar – besarnya.
Hal
lain yang perlu dicermati dalam system ekonomi kapitalisme, yaitu
monopoli, riba dan pemihakan elit kepada para konglomerat. Mengenai
monopoli sudah tidak perlu dibahas lagi, cukup jika dikatakan bahwa
Amerika Serikat sendiri telah diberlakukan UU anti – trust (bagaimana
di Indonesia?). Tentang riba dan haramnya bunga bank rasanya bukan pada
tempatnya jika dibahas disini, cukup dikatakan bahwa munculnya dan
berkembangnya bank tanpa bunga (bagi hasil), fatwa MUI, fatwa Universita
Al Azhar Mesir, kesepakatan para ulama islam dunia membuktikan bahaya
bunga bank dan haramnya dalam islam. Tentang keberpihakan kepada para
konglomerat, semoga dengan perkembangan era reformasi saat ini dapat
diperbaiki.
4. Ilmu Alam dan Sosial
Pada bidang ilmu – ilmu alam, ghazwul fikrii terbesar
yang dilakukan adlah dengan dilakukannya sekularisasi antara ilmu
pengetahuan dengan ilmu agama. Bahaya lainnya adalah penisbatan teori –
teori ilmu pengetahuan kepada para ilmuan tanpa mengembalikannya kepada
sang pemberi dan pemilik ilmu, sehingga mengakibatkan kekaguman dan
pujian hanya berhenti pada diri para ilmuwan dan tidak bermuara kepada
Allah SWT.
Hal
lain adalah berkembangnya berbagai teori – teori sesaat yang sebenarnya
belum diterima secara ilmiah, tetapi disebarkan secara besar – besaran
oleh kelompok – kelompok tertentu untuk menimbulkan keraguan pada agama.
Misalnya, teori tentang asal usul makhluk hidup (the origins of species) dari Darwin (yang sebenarnya merupakan kelanjutan dari penemuan Herbert Spencer) yang sebenarnya masih ada the missing link
yang belum dapat menghubungkan antara manusia dank era, tapi sudah “
diindoktrinasikan “ kemana – mana. Atau, teori Libido seksualnya Freud,
yang menyatakan bahwa jika manusia tidak dibebaskan sebebas – bebasnya
keinginan seksualnya akan mengakibatkan terjadinya gangguan kejiwaan.
Teori ini sudah dibantah secara ilmiah dan pencetusnya sendiri (Freud)
yang terus menggembar – gemborkan kebebasan seksual, ternyata mati
karena menderita penyakit kejiwaan (psikopath).
5. Bahasa
Ghazwul fikri
(GF) dibidang bahasa adalah dengantidak diajarkannya bahasa Al – Qur’an
di sekolah – sekolah karena menganggapnya tidak perlu. Hal yang
nampaknya remeh ini sebenarnya sanagt besar akibatnya dan menjadi
bencana bagi kaum muslimin Indonesia secara umum. Dengan tidak memahami
Al – Qur’an, mayoritas kaum muslimin menjadi tidak mengerti apa
kandungan Al – Qur’an, seperti firman Allah dalam surah Al Baqarah:78 artinya “ Dan
diantara mereka ada yang buta huruf, tidak mengetahui Al – Kitab
(taurat), kecuali dongengan bohong belaka dan mereka hanya menduga –
duga “. Akibatnya, Al – Qur’an menjadi sekedar bacaan tanpa arti (Al
– Qur’an hanya dinikmati iramanya seperti layaknya lagu – lagu dan
nyayian belaka, yang akhirnya ditinggalkan seperti yang disebutkan dalam
surah Al Furqaan:30 yang artinya “ Berkata Rasul : Ya tuhanku, sesungguhnya kaumku menjadikan Al – Qur’an ini suatu yang tidak diacuhkan “ dan surah Al Furqaan:31 yang artinya “ Dan
seperti itulah, setelah kami adakan bagi tiap – tiap nabi, musuh dari
orang – orang yang berdosa dan cukuplah Tuhanmu menjadi pemberi petunjuk
dan penolong. “)
Dampak
lain dari kebodohan terhadap bahasa Al – Qur’an adalah terputusnya
hubungan kaum muslimin dengan perbendaharaan ilmu – ilmu keislaman yang
telah disusun dan dibukukan selama hamper 1000 tahun oleh para pakar dan
ilmuwan islam terdahulu yang jumlahnya mencapai jutaan judul buku,
mencakup bidang – bidang akidah, tafsir, hadist, fiqih, sirah, tarikh,
ulumul qur’an, tazkiyyah dan sebagainya.
6. Hukum
Ghazwul fikri
(GF) pada aspek hukum adalah penggunaan acuan hukum warisan kolonial
yang masih dipertahankan sebagai hukum yang berlaku, reduksi, dan
penghapusan hukum Allah SWT dan Rasul – Nya. Rasa takut dan alergi
terhadap segala yang berbau syariat islam merupakan keberhasilan ghazwul fikri
(GF) dibidang ini. Penggambaran potong tangan bagi pencuri dan rajam
bagi penzina selalu ditonjolkan saat pembicaraan – pembicaraan tentang
kemungkinan adopsi terhadap beberapa hukum islam. Mereka melupakan bahwa
hukum islam berpihak (melindungi) korban kejahatan, sehingga hukuman
keras dijatuhkan kepada pelaku kejahatan agar perbuatannya tidak
terulang dan orang lain takut untuk berbuat yang sama.
Sebaliknya,
hukum barat berpihak (melindungi) pelaku kejahatan, sehingga dengan
hukuman tersebut memungkinkannya untuk mengulang lagi kejahatannya
karena ringannya hukuman tersebut. Laporan menunjukkan bahwa tingkat
perkosaan yang terjadi di Kanada selama sehari sama dengan kejahatan
yang sama di Kuwait selama 12 tahun, bahkan pooling yang
dilakukan di masyarakat Amerika Serikat menunjukkan bahwa 1 dari 3
masyarakat Amerika Serikat menyetujui dijatuhkannya hukuman mati untuk
pemerkosa.
7. Pengiriman pelajar dan mahasiswa ke Luar Negeri
Ghazwul fikri (GF) dibidang ini terjadi dalam dua aspek, yaitu : Brain drain dan Brain Washing. Brain drain adalah
pelarian para intelektual dari negara – negara islam ke negara – negara
maju karena insentif yang lebih besar dan fasilitas hidup yang lebih
mewah bagi para pekerja disana. Hal ini menyebabkan lambatnya
pembangunan di negara – negara islam dan semakin cepatnya kemajuan di
negara – negara barat.
Data
penelitian tahun 1996 menyebutkan bahwa perbandingan SDM bergelar
doctor (S3) di Indonesia baru 60 per sejuta penduduk, di Amerika Serikat
dan Eropa antara 2500 – 3000 orang per sejuta, dan di Israel mencapai
16.000 per sejuta penduduk.
Sementara brain washing
(cuci otak) dialami oleh para intelektual yang sebagian besar berangkat
ke negara – negara barat tanpa dibekali dengan dasar – dasar keislaman
yang cukup. Akibatnya, mereka pulang dengan membawa pola piker dan
perilaku yang bertentangan dengan nilai – nilai islam. Bahkan secara
sadar atau tidak, mereka ikut andil dalam membantu melanggengkan
kepentingan barat dinegara mereka.
8. Media massa
Berbicara mengenai ghazwul fikri (GF) yang terjadi dalam media massa, maka dapat dipilah pada aspek – aspek sebagai berikut :
· Aspek kehadirannya
Terjadinya
perubahan penjadwalan kegiatan sehari – hari dalam keluarga muslim,
missal TV. Dulu selepas maghrib, anak – anak biasanya mengaji dan
belajar agama. Sekarang, selepas maghrib anak – anak menonton acara –
acara TV yang kebanyakan merusak dan tidak bermanfaat. Sementara bagi
para remaja dan orang tua dibandingkan dating ke pengajian dan majlis –
majlis taklim, mereka lebih senang menghabiskan waktunya dengan menonton
TV.
Sebenarnya
TV dapat menjadi srana dakwah yang luar biasa (sesuai dengan teori
komunikasi yang menyatkan bahwa media audio – visual memiliki pengaruh
yang tertinggi dalam membentuk kepribadian baik pada tingkat individu
maupun masyarakat) asal dikemas dan dirancang sesuai dengan nilai –
nilai islam.
· Aspek isinya
Berbicara mengenai isi yang ditampilkan oleh media massa yang merupakan produk ghazwul fikri
(GF) diantaranya adalah mengenai penokohan – penokohan atau orang –
orang yang diidolakan. Media massa yang ada tidak berusaha ikut mendidik
bangsa dan masyarakat dengan menokohkan para ulama, ilmuwan, dan orang –
orang yang dapat mendorong membangun bangsa agar mencapai kemajuan
IMTAK dan IPTEK sebagaimana yang digembar – gemborkan. Tetapi
sebaliknya, justru tokoh yang terus menerus diekspos dan ditampilkan
adalah para selebriti yang menjalankan gaya hidup borjuis, menghambur –
hamburkan uang (tabdzir), jauh dari memiliki IPTEK apalagi nilai – nilai agama.
Hal
ini jelas besar dampaknya pada generasi muda dalam memilih dan
menentukan gaya hidup, cita – citanya dan tentunya pada kualitas bangsa
dan Negara. Rpoduk lain dari ghazwul fikri (GF) yang
menonjol dalam media TV, misalnya porsi film – film islami yang dapat
dikatakan tidak ada. Film yang diputar 90% adalah film bergaya barat,
sisanya adalah film nasional (yang juga bergaya barat), film – film
mandarin, dan film – film india.
F. Sasaran dilakukannya Invansi Pemikiran (Ghazwul Fikri (GF))
Sasaran dari ghazwul fikri (GF) adalah sebagai berikut :
1. Agar kaum muslimin menjadi condong sedikit terhadap gaya, perilaku dan pola pikir barat, seperti dalam Q.S. Al Israa:73 yang artinya “ Dan
sesungguhnya mereka hampir memalingkan kamu dari apa yang telah kami
wahyukan kepadamu, agar kamu membuat yang lain secara bohong terhadap
kami, dan kalau sudah begitu tentulah mereka mengambil kamu jadi sahabat
yang setia. “ Q.S. Al Israa:74 yang artinya “ Dan kalau kami tidak memperkuatkan (hati)mu, niscaya kamu hampir condong sedikit kepada mereka.” Q.S. Al Israa:75 yang artinya “ Kalau
terjadi demikian, benar – benarlah kami akan rasakan kepadamu (siksaan)
berlipat – lipat ganda didunia ini dan begitu (pula siksaan) berlipat
ganda sesudah mati, dan kamu tidak akan mendapat seorang penolongpun
terhadap kami.” Dan Q.S.Al Israa:76 yang artinya “ Dan
sesungguhnya benar – benar mereka hamper membuatmu gelisah di negeri
(mekah) untuk mengusirmu daripadanya dan kalau terjadi demikian, niscaya
sepeninggalmu mereka tidak tinggal sebentar saja.”
2. Setelah
kaum muslimin condong sedikit, tahapan selanjutnya adalah agar kaum
muslimin mengikuti sebagian dari gaya, perilaku dan pola pikir mereka.
Sebagaimana disebutkan dalam Q.S.Ad Dukhan:25 yang artinya “ Alangkah banyaknya taman dan mata air yang mereka tinggalkan.” Dan Q.S.Ad Dukhan:26 yang artinya “ Dan kebun – kebun serta tempat – tempat yang indah – indah.”
3. Pada
tahap ini diharapkan kaum muslimin beriman pada sebagiannya ayat – ayat
Al – Qur’an dan Hadist Rasulullah SAW, tetapi kafir terhadap sebagian
yang lainnya. Sebagaimana dalam Q.S.Al Baqarah:85 yang artinya “ Kemudian
kamu (bani israil) membunuh dirimu (saudaramu sebangsa) dan mengusir
segolongan dari pada kamu dari kampong halaman. Kamu bantu membantu
terhadap mereka dengan membuat dosa dan permusuhan tetapi jika mereka
dating kepadamu sebagai tawanan, kamu tebus mereka. Padahal mengusir itu
(juga) terlarang bagimu. Apakah kamu beriman pada sebagian Al
Kitab(taurat) dan ingkar terhadap sebagian yang lain? Tiadalah balasan
bagi orang yang berbuat demikian dari padamu, melainkan kenistaan dalam
kehidupan dunia, dan pada hari kiamat mereka dikembalikan kepada siksa
yang sangat berat, Allah tidak lengah dari apa yang kamu perbuat.”
4. Pada tahap akhir, mereka menginginkan agar generasi kaum muslimin mengikuti syahwat dan meninggalkan shalat. Sebagaimana dalam Q.S.Maryam:59 yang artinya “ Maka
datanglah sesudah mereka, pengganti (yang jelek) yang menyia – nyiakan
shalat dan memperturutkan hawa nafsu, maka mereka akan menemui kesesatan.”
G. Tujuan Ghazwul Fikri (GF)
1. Menghambat
kemajuan umat islam agar tetap menjadi pengekor barat. Berbagai macam
pendapat nyeleneh yang ditebarkan para orientalis lewat media cetak dan
elektronik berhasil menyita perhatian umat islam dan mengetuk sebagian
besar potensinya,baik untuk melakukan kajian, bantahan dan pelurusan.
2. Menjauhkan
umat islam dari Al – Qur’an dan As Sunnah serta ajaran – ajarannya.
Dengan keraguan – raguan dan penyesatan terhadap umat islam, ghazwul fikri
(GF) menyeret orang – orang awam ke jurang yang memisahkan mereka dari
keislaman – Nya. Bahkan ada sebagian yang keluar dari islam dan
berpindah ke agama lain.
3. Memurtadkan umat islam. Inilah yang digambarkan Al – Qur’an dalam Surah Al Baqarah:217 yang artinya “ Mereka
tidak henti – hentinya memerangi kamu sampai mereka (dapat)
mengembalikan kamu dari agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka
sanggup. Barangsiapa yang murtad diantara kamu dari agamanya, lalu dia
mati dalam kekafiran, maka mereka itulah sia – sia amalannya di dunia
dan akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal didalamnya.”
H. Dampak Positif dan Negatif Gahzwul Fikri (GF)
Ø Dampak Positif dari Ghazwul Fikri (GF)
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang mempermudah memberikan pekerjaan pada manusia yang ada di Negara ini.
Ø Dampak Negatif dari Ghazwul Fikri (GF)
- Perusakan akhlak umat islam terutama yang masih berusia muda.
- Berusaha menggiring umat islam kepada kekafiran, khususnya umat islam yang tipis pemahaman keislamannya.
- Menjauhkan umat islam dari agamanya dan mendekatkannya pada kekafiran.