- Back to Home »
- Manajemen Qalbu Tausyiah Aa Gym
Posted by : visual21
Kamis, 03 Maret 2016
Manajemen Qalbu K.H. Abdullah Gymnastiar Apa itu MQ? Sebenar tak ada perbedaan antara MQ dgn metode dakwah Islam lainnya. di dalam pun tak ada yg baru semua merupakan penjabaran ajaran Islam. Ha pembahasan lbh diperdalam dibeberkan dgn cara yg aktual dgn inovasi dan kreativitas dakwah yg lbh sesuai dgn kebutuhan zaman. Inti pembelajaran sendiri ada pada qolbu. Di dalam tubuh ini ada akal jasad dan qolbu. Akal membuat orang bisa bertindak lbh efektif dan efisien dalam melakukan apa yg ia inginkan. Sedangkan tubuh bertugas melakukan apa yg diperintahkan oleh akal. Sebagai contoh apabila akal menginginkan tubuh mampu berkelahi maka tubuh akan berlatih agar menjadi kuat. Sayang tak sedikit orang yg cerdas orang yg begitu gagah perkasa tapi tak menjadi mulia bahkan sebagian diantara membuat kehinaan krn berbuat jahat. Mengapa? Sebab ada satu yg membimbing akal dan tubuh yg belum diefektifkan itulah qolbu. Kita ambil contoh lain sebuah mikrofon bisa menjadi alat provokasi kejahatan bisa juga jadi alat dakwah dan menyampaikan ilmu sebuah mikrofon bisa juga menjadi alat bantu berbicara sehingga menjadi fasih itulah fungsi mikrofon. Arti yg menentukan isi dari bahasa yg keluar dari adl qolbu. Dalam hal ini Rasulullah SAW menyebutkan bahwa di dalam tubuh ini ada segumpal daging yg jika ia baik maka baik pula yg lain sebalik yg apabila ia jelek maka jeleklah semuanya. Dan yg dimaksud daging itu ialah Qolbu. Jadi yg terpenting dari manusia ternyata bukan kecerdasan saja tapi yg membimbing cerdas otak menjadi benar yg membimbing kuat fisik menjadi benar. Disitulah fungsi qolbu. Oleh karena menjadi cerdas belum tentu mulia kecuali kecerdasan dipakai utk berbuat kebenaran. Menjadi kuat belum tentu mulia kecuali kekuatan di jalan yg benar. Di dalam qolbu ini ada yg disebut potensi faalhamahaa fujuu rahaa wa taqwaaha {QS. Asy Syams (91) : 8} “Dan diilhamkan kepada yg salah dan yg taqwa “. Begitulah qolbu ini punya potensi negatif dan potensi positif. Allah telah menyiapkan kedua dgn adil. Dan disinilah penting fungsi manajemen. Manajemen secara sederhana berarti pengelolaan dan pentadhiran. Sebuah sistem dgn manajemen yg baik dgn pengelolaan yg baik sekecil apapun potensi yg dimiliki Insya Allah akan membuahkan hasil yg optimal. Negara Singapura misal tak punya Sumber Daya Alam yg melimpah bahkan utk mencukupi kebutuhan air minum saja Singapura harus mengimpor dari Johor Malaysia. disisi lain ternyata mereka berhasil mengelola Sumber Daya Manusia - sehingga walaupun SDA- minim tapi SDM- mampu diberdayakan secara optimal. Hasil kini Singapura menjadi jauh lbh makmur daripada Indonesia yg alam sangat kaya raya. Mengapa? Ya itu tadi krn bangsa kita lemah dalam manajemennya. Dapat dipahami pula bahwa kita tak berakhlak mulia bukan krn tak punya potensi tapi krn manajemen diri kita yg masih buruk. Sungguh kita mampu mengelola otak kita menjadi cerdas membaca dgn kecepatan 400 kpm memiliki daya ingat yg kuat yakinlah itu bisa dilakukan. Kita bisa kelola fisik sehingga mampu melakukan sebuah gerakan bela diri demikian sempurna pukulan demikian akurat tapi itu tak cukup kalau hati tak dikelola dgn baik. Karena semua itu tak akan memiliki nilai positif jika hati tak dikelola dgn baik. Begitulah. Hati menentukan nilai; mulia atau hina. Jangan aneh bila ada orang cerdas tapi tak mulia hidupnya. Bukan krn kurang cerdas tapi kecerdasan tak dibimbing oleh hatinya. Oleh krn itulah orang yg pandai mengelola hati ketika tiba-tiba misal dihina orang dia akan kelola penghinaan ini menjadi sesuatu yg manfaat “Ah dia memang menghina namun siapa tahu penghinaan ini bagian dari karunia Allah utk memberitahu kekurangan saya selain itu saya pun bisa melatih kesabaran beda khan dia baru bisa menghina saya bisa mengatakan yg baik kepadanya.” Begitulah sikap terhadap hinaan ternyata bergantung manajemen qolbunya. Saat lain ia diuji sedang sakit lalu qolbu kembali ia kelola dgn seoptimal-optimalnya. “Sakit bagi saya adl proses evaluasi diri proses pengguguran dosa” demikianlah ia pahamkan dihati tentang makna sakit. Akibat sakit menjadi tak menyengsarakan melainkan penuh hikmah yg mendalam krn dia berhasil mengelola hatinya. Lelah tersinggung terhina kekurangan uang tertimpa penyakit dan masih begitu banyak lagi masalah yg akan membuat orang menjadi goyah tapi kalau terkelola hati subhanallaah ia akan tetap punya nilai produktif. Aneh banyak orang yg sangat sibuk memikirikan kecerdasan memikirkan kesehatan fisik tapi sangat sedikit memikirkan kondisi hatinya. Kalaulah kita harus memilih seharus kita banyak meluangkan waktu utk memikirkan tentang qolbu ini. Karena jika qolbu ini baik yg lain pun menjadi baik Insya Allah.** sumber : file chm bundel Tausyiah Manajemen Qolbu Aa Gym