Archive for Oktober 2014
Tanya jawab bersama kang Randi (Ketua Umum Pengurus Besar PII)
bagaimana kita meumbuhkan rasa ksatuan di PII?
——-Karna kita punya kesamaan tujuan dan cara pandang di PII seperti FG, KP, Tafsir Asasi dll. walaupun punya penafsiran yang brbeda-beda atas hal2 itu, namun dengan tujuan yang sama seharusnya itu sudah bisa mnumbuhkan rasa kesatuan di PII. selain itu, kita punya sejarah yg panjang di Indonesia. punya kebanggaan di Indonesia.
Kenapa harus PII?
——-memang, kendaraannya banyak. tapi PII itu ibarat Bus besar. walaupun berjalan tidak bisa luwes, sering ditikung bus mini atau bahkan motor. namun PII bisa menampung banyak macam orang. dari PII bisa jadi siapa saja. bisa ke NU, Muhammadiyyah atau ormas lain, bisa jadi berbagai macam profesi. kalau di politik bisa ke partai mana saja. cuman, kita musti bisa membuat PII seperti bus trans jakarta. awalnya sesak di jalanan bersama kendaraan lain. setelah itu mmebuka jalan sehingga bermanfaat bagi banyak orang. kalo bisa menjadi kereta api, yang jalan terus. namun tetap kita prlu buat rel-nya sendiri
Sejauh mana peran PII bagi masyarakat?
——-sejauh mimpi kita (para kader). kita bisa bermimpi apa saja untuk berperan bagi masyarakat. kalau kita sudah tidak punya mimpi, ya sudah selesai, PII tidak bisa berperan bagi masyarakat. ada kader yang punya mimpi internal solid, ada yang ekstrnal publish. eksternal pun ada yang brmimpi di masyarakat, ada yang di depan ormas lain. namun, jika semua di koordinir, kan jadinya semakin bermanfaat PII. rumit memang. Namun, semakin rumit dan kompleks-nya PII, kita (para kader PII) semakin dibingungkan. tapi, jangan takut. karna ibarat sepeda sama motor itu lebih kompleks motor, lebih rumit. namun lebih cepat sampai. motor sama mobil, lebih kompleks mobil. namun mobil bisa lebih banyak menampung penumpang. dan jika dibandingkan dengan pesawat, sangat jauh lebih kompleks pesawat. namun, bisa mengangkut penumpang yang lebih banyak, dan lebih cepat. itulah tantangan kader PII sekarang.
Bagaimana menumbuhkan tradisi keilmuan di PII?
——-sebenarnya, manusia punya tradisi. awalnya bercerita, lalu membaca, setelah itu menulis, baru mengamati (audio-visual). namun, skarang ini, terjadi lompatan tradisi. sejak kecil dibiasakan langsung menonton (sinetron, film dll). sehingga ada yang hilang. tradisi keilmuan bisa kita tumbuhkan dengan cara salah satunya arisan buku. ditugaskan membaca, terus berdiskusi. diskusinya harus tuntas tentang buku itu, biar benar2 membaca. dst.
Islam itu ibarat mentari yang bersinar, dan kita (kaum muslimin) itu sebgai cerminnya. kadang cermin bisa kotor, berdebu dsb hingga tak smpurna memancarkan sinar. namun, yang mentari itu tetap bersinar terus.
Dodeti, 7 okt 2014 / 12 Dzulhijjah 1435 H
Sumber : piijateng.com
Pendapat ust Arifin Ilham tentang pembubaran FPI
Membubarkan FPI=Menghilangkan Tangan Perjuangan Umat Islam
*****
Jika Ustadz selembut Al-Akh Al-Fadhil Ustadz Arifin Ilham saja protes terhadap upaya Ahok membubakan FPI, lalu sepatutnya elemen muslim lainnya protes terhadap perilaku Ahok yang SARA dan rasis.
Kita simak nasihat dan pesan Ustadz Arifin Ilham yang disampaikan pada hari Kamis 16 februari 2012:
“Assalaamu alaikum wa rahmatullahi wabarkaatuh. Front Pembela Islam yang dipimpin ayahanda Habib Rizq Syihab, semoga ALLAH selalu menjaga beliau…Aamiin. Rasulullah bersabda “Al-Mu’min kaljasadi wahidi” (orang beriman itu bagaikan SATU TUBUH), bila satu anggota tubuhnya disakiti maka anggota tubuh lainnyapun merasakan sakit.”
FPI dalam tubuh umat Islam Indonesia laksana TANGAN. Inilah dakwah termulia, sebagaimana Rasulullah mengajarkan. “ Bila kalian melihat kemungkaran maka perbaikilah dengan tangan kalian. Kalau tidak mampu, maka dengan lisan kalian. Kalau tidak mampu maka dengan hati kalian. Itulah selemah-lemahnya iman.”
Tentu FPI dengan cara hikmah melalui musyawarah, izin, 3 kali peringatan, dengan atribut pakaian dan organisasi yang jelas terdaftar legal. Baru melakukan tindakan sesudah semua ikhtiar. Sungguh sudah rahasia umum di negeri ini, tempat-tempat maksiat dan program kemungkaran seperti pornografi, perizinan minuman keras, judi dsb selalu dibekingi preman, oknum pejabat dan media sekuler. Sehingga beritapun tidak seimbang, seakan FPI anarkis. Belum lagi rentan dengan masuknya provakator yang mengenakan atribut yang sama. Lihatlah di media, siapa yang ingin membubarkan FPI? Kebebasan macam apa yang dinginkan? Ingat! Kalau maksiat dan kemungkaran dibiarkan merajalela “fahaaqqo alaihal qoul” adzab ALLAH akan turun sebagaimana minimpa kaum Aad, Tsamud, kaum homo dsb (QS 17 : 16,17). Apa terus dibiarkan saat hukum sudah bisa “beli” hancurlah negeri ini.
TIDAK sahabatku, siapa yang CINTA ALLAH dan NEGERI INI tidak boleh diam harus dakwah dan jihad dengan segala resikonya. Kalian jangan diam. Hidup ini pilihan yang konsekwensi di akhirat nanti, ALLAH mengumpulkan kelompok manusia dan jin di akhirat nanti bersama SIAPA YANG MEREKA CINTAI!
Apakah kalian ingin berkumpul dengan mereka para pendukung maksiat dan kemungkaran itu dengan dailh hak asasi manusia yang sebenarnya mereka lah yang menghancurkan HAQ MORAL GENERASI BANGSA INI, NO WAY!
Saya Muhammad Arifin Ilham mencintai Habib Rizq Syihab dengan segala konsekwensi.Teruslah duhai habib yang Mulia Berdakwah dan Berjihad, “Ya ALLAH kumpulkanlah kami bersama hamba2 yang mencintai MU dan Yang berjuang dijalanMU…aamiin. ALLAHU AKBAR. “